Pages
11
Bersuka sukaan sedia kala / Memeliharakan anaknda tiada bercela Diperbunyi (oleh) dari Sang Nata / Istana dikarang ---
Bali dan taman lengkap semata / Sekaliannnya emas berpermata Di sanalah tempat raden kedua / Dengan segala anak menteri penggawa
Baik (paras) tiadalah dua / Segak seperti indera dan dewa Ramainya tiada lagi terperi / memalu bunyi-bunyian sehari2
Dengan segala anak penggawa menteri/ Sukanya segala isi negeri Bermain tombak di atas kuda / Dengan segala penggawa yang muda
Terlalu suka ayahnda bonda / Melihat laku anaknda baginda Ada kepada suatu hari / Raden melangkah di istana sendiri
Memalu bunyi-bunyian nyata pakari (pegari) / Diadap (Dihadap) kedayan anaknya menteri Memalu tetabuhnya ragam sekati? /---(gerangan) merawankan hati
Sampai malam belum berhenti / Kedayan bertandak berganti2 Ramailah dengan hamba dan sahaya/ Makan minum bersuka ria
Hanyalah Raden Sutrawijaya / (Sungguh?) bermain tiada berdaya
12
Memalu bunyian sebagai berhenti / Pilu dan rawan di dalam hati Memandang Raden Karnapati / Barang kelakuannya merawankan hati
Setelah malam jauh hari / Masuk beradu raden menteri Ditunggu pengasuh berbanjari / Sambil berkata berperi2
Setelah waktu jauh malam / Penggawa Menggada masuk ke dalam Terdiri2 di dalam kelam / --- termasuk kampuh tilam
Membaca serapah Aji serana / Segala yang jaga habislah lena --- tidur (salah dan kena?) / Ia pun naik ke dalam istana
Dilihatnya kedayan tidur berkawan / Di luar tirai kelambu berawan Penggawa pun masuk ke peraduan / Mengangkat Raden Inu bangsawan
Beradu ianya terlalu (nyedar) / Dijulangnya bawa keluar negara Ke dalam rimba belantara / Tiadalah menurut jalan sejahtera
Tiadalah terlibat (tersebut) kelakuan di jalan / Siang malam ia berjalan Malam bersuluhkan cahaya bulan / Ke negeri Menggada berbetulan
Adapun akan Ratu Menggada / Ketika itu di balai ada
13
Diadap (Dihadap) penggawa yang muda2 / Melihat orang bermain kuda
Daripada pagi sampai petang / Ramai pengikut perang (datang?) Telah melihat temenggung datang / Ratu bertitah seraya (menentang)
Mengapakah engkau berlambatan / Hatiku bimbang dengan ketakutan Kepada orang kalau kedapatan / Semua kita nyata kelihatan
Sungguhpun ratu berkata2 / Terlalu hairan di dalam cita Memandang raden bagai di --- / Setengah tiada dapat berkata
Banyaklah lali lupakan diri / Memandang Raden Inu Pisari Wujud seperti matahari / Segak perwira tiada terperi
Kedua penggawa berdatang sembah / Daulat tuanku bertambah tambah Patik nan hamba di bawah lembah / Barang disembah tiada berubah
Simpan(?) pekulun andika Rama / Patik di sana tiadalah lama Inilah raden perwira sukma / Patik bawa bersama sama
Apakah titah sebut --- / Supaya segera patik kerjakan Baiklah segera tunku bicarakan / Sungguhpun buruk janganlah marahkan
Ratu Menggada sangatlah pangling / Memandang raden dijeling2
14
Ke kiri ke kanan terpaling2 / Lakunya seperti hendak memaling
Ratu bertitah dengan berang suara / Hai Inu Sukma Perwira /// Sekarang engkau apa bicara / Hendaklah engkau katakan segera
Khabarnya engkau banyak ilmu / Sebab itulah makar ku semu? Jikalau sayang akan nyawamu / Berikan aku tunanganmu
Setelah raden mendengar kata / Lalu memandang kepada Sang Nata Hatinya geram bertambah menyata / Tunduk berfikir di dalam cita
Mukanya merah berseri-seri / Tiada memandang kanan dan kiri Lalu berkata raden menteri / Engkaulah ratu maling pencuri
Demikiankah budi Ratu Betara / Bukan layak memegang negara Perangai seperti binatang kera / Patutlah duduk di rimba tara
Ratu --- timbang laku / Memaaf engkau memaling aku /// Jika hendak mengambil tunangku / Dengan gagah berani bunuhlah aku
Penjelmaan daripada kijang (kinjang) menjangan / Tunangan orang diangan2 mencahari (mencari) malu berpanjangan / (Ikutan) sudah di dalam tangan
15
Raden berkata selaku tak ingat / Hatinya ngerinya terlalu sangat Bisa seperti (kumbang) sengat / Ratu cendala bunuhlah bangat
Aku nan tiada takutkan mara / Mana kehendak perbetullah segera Tiadalah aku banyak bicara / Harapkan tolong dewa dan indera
Telah ratu mendengar kata / Makin bertambah marah dan menta (meta) Gemetar segala tulang anggota / Sepertikan terpancar biji mata
Segera turun daripada depan / Sambil berkata --- kekanan Keris --- Kuripan / Tiada sekali takut dan sopan
Ratu memangkas menghebatkan? diri / Mengaju tombak hala ke kiri Ditikam kanda Inu Pisari / Mata tombak memahatkan? (mematahkan) diri
Makin marah Duli Sang Nata / Lakunya seperti gajah menta (meta) Mengunus (Menghunus) keris tatah permata / Bertempik sambil membeliak mata
Ditikam oleh Ratu Menggada / Dua tiga kali kepada dada Berkat sakti nenda baginda / Jangankan luka sakit pun tiada
Keris pun patah tinggal hulu / Ratu Menggada terlalu malu