Pages
21
Telah malam sudahlah hari / Ratu pun masuk mendapat puteri Tinggal segala penggawa menteri / Duduk bertunggu inu pisari
Pengiran ningsun emas tempawan / Letih lesu layu-layuan Hatiku pilu bercampur rawan / Memandang bulan disaput awan
Terkenangkan untung nasib sendiri / Tunduk menangis inu pisari Patih pun datang terdiri-diri / Hatinya belas tiada peri(?)
Nasi dan air suruh berikan / Kepada radin disuruh makan Radin mengeluh rupanya sakan / Sehingga air juga diminumkan
Setelah fajar bang-bang wetan / Matahari naik sudah kelihatan Tampaklah kabur --- dan hutan / Radin dibawa --- ---
Ikatnya dengan kayu dan batu / Lalu dibuangkan inu di situ ---- penggawa mengadap ratu / Persembahkan radin matilah tentu
Ratu Menggada lalu suka / Berseri-seri warnanya muka Menengarkan sembah Temenggung dan --- / Ke negeri Daha hendak dijangka
Tiadalah lagi berhati walang / Kerana inu sudahlah hilang
22
Patih kampungkan menteri hulubalang / Ke Ingdiri (?) kita berulang
Tersebut pula(k) satu perkataan / Betara Kuripan beroleh percintaan Disurup dewa dari keinderaan / Kerana kaul berlamaan
Akan kaulnya baginda lupa(?) / Sebab itulah kena serapa(h) Senantiasa duka nestapa / Datang kemasyghulan bertimpa-timpa
Setelah diang sudahlah hari / Gemparlah segara isi negeri Kedayan sekalian berlari-lari / Mencari radin inu pisari
Adapun Radin Wijara Sutera / Menangis ratu para --Aria ningsun yang-yang asmara / Baik paras tiada bertara
Tiadakah tuan belas kasihan / Meninggalkan kekanda yang demikian Hatiku bagai dibakar dian / Ramailah meratap segala kedayan
Emas merah utama jiwa / Mengapa kekanda tiada bawa Kakak pun hendak mengikut hawa / Menjalani lurah tanah Jawa
Aduh nyai sang perwira(?) / Kakak hendak turut mengembara Membuang diri mencari saudara / Ingkarlah badan menanggung mara
23
Nyai insun Kernapati / Tuan di mana kakak datangi Hancur luluh di dalam hati / Daripada hidup sukalah mati
Kepada kedayan radin berkata / Kekanda hadirkan alat senjata Lalu masuk mengadap Sang Nata/ Sambil menyapu air mata
Bermula --- --- pinta / Berbanjari dengan campur (?) --- --Tiadalah mengadap duli Sang Nata / Berjalan lalu keluar kota
Segala kedayan bersetiawan / Keluarlah ia berkawan-kawan Niat hendak mencahari tuan / Berjalanlah ia tiada berketahuan
Ada pun akan Seri Nara Pati / Baginda menangis tiada berhenti Laki isteri pengsan berganti-ganti / Gundah masyghul di dalam hati
Berbagailah ratap paduka suri / Aduh anakku inu pisari Ke manalah tuan membuang diri / Adinda menangis tiada terperi
Anak ingsun emas tempawan / Sekonyong-konyong ghaib di dalam peraduan Adinda ketiga mencahari tuan / Bonda pun igau-igauan
Anakku tuan batu kepala / Tuan pergi ke mana pula
24
Sunyilah negeri Ang--- / Ayahanda bonda selaku gila
Akan siapa tuan gusari / Maka anakku membuangkan diri Hilanglah cahaya seri negeri / Matahari pun redam tiada berseri
Meriahlah tangis orang Kuripan / Seperti ombak di lautan Baginda keluar ke penghadapan / Dihadap oleh penggawa delapan
Datanglah Radin Wijaya Sutera / Mengharap (?) di ribaan ---Berdatang sembah putus suara / Sampeyan pekulun andika nira
Rama Aji Seri Nara Pati / Anak mohon menurut hati Mencahari nyai Kertapati / Daripada hidup sukalah mati
Pada niat di dalam bicara / Patik hendak mengembara Menurut nyai sang perwira / Jika bertemu kembali segera
Telah Sang Nata menengar sembah / Dukacita makin bertambah Di dalam hati sangat (n)gelabah / Memeluk adinda dada ditabah
Lalu bertitah duli Sang Nata / Sambil menyapu air mata Ingsun emas juita / Sampailah janji penceraian kita
25
Anakku tuan utama juita / Ayahanda hampirkan tu(h)a Harapku akan tuan kedua / Hendak menyerahkan menteri penggawa
Kehendak dewata mulia raya / Hilanglah budi cita upaya Anak ingsun Sutera Wijaya / Negeri Kuripan hilanglah cahaya
Setelah lengkap alat perkakasan / Baginda menangis sebagai pengsan Pada segala menteri radin berpesan / Segala yang menengar kebelas-belasan(?)
Radin pemyembah ayahanda bonda / Memeluk mencium adinda baginda Lalu turun naik kuda / Berpayung kertas tulisan perada
Berjalan lalu keluar kota / Sambil menyapu air mata Kedayan mengiring hadir semata / Lengkap dengan alat senjata
Jarang tenanglah putera yang muda / Tatkala itu radin tiada Tengah ramai bermain kuda / Tiba-tiba menengar khabarnya kekanda
Radin Inu Kertapati / Di --- --- kan dewa yang sakti Radin Inu Kertapati / Lalu menangis tiada berhenti
Hilanglah budi luput bicara / Segera menghadap Seri Betara