| 16Makan kecubung gerangan Tuan / Maka kelaluan igau-igauan
Jaran Tamasa mendengar merasanya pilu / Sungguhlah kakak kepalaku ngilu
Aku biarkan dengan keberungan rindu / Di mana tempat lagi (?) ku adu
Rencaka (?) pun tahu akan kelakuan / Jaran Tamasa berahikan perempuan
Rasa hatinya terlalu kasihan / Perempuan mana tiada berketahuan
Siapakah diberahi Tuanku ini / Maka tak dapat ditahani
Orang yang sukar maka begini / Entahpun ada hampir di sini
Seketika lagi terbatal bulan / Cahayanya sebenar di pohon pandan
Bunganya kembang seperti didandan / Makan bertambah rasanya badan
Bunganya kembang berapat rajasa / Berhampir bawah bunga samandarasa
Tatkala duduk disinar dian / Makan bertambah tiada berketahuan
Harum dicium Jaran Tamasa / Teringatlah ia akan Ken Lam Lam Arsa
Terkembangan bunga di sinar bulan / rasa hatinya terlalu rawan
Jaran Tamasa terlalai seketika / Burung berbunyi berbagai andika
Ayam berkokok fajar terbuka / Terkejutlah ia lalu jaga | 16Makan kecubung gerangan Tuan / Maka kelaluan igau-igauan
Jaran Tamasa mendengar merasanya pilu / Sungguhlah kakak kepalaku ngilu
Aku biarkan dengan keberungan rindu / Di mana tempat lagi (?) ku adu
Rencaka (?) pun tahu akan kelakuan / Jaran Tamasa berahikan perempuan
Rasa hatinya terlalu kasihan / Perempuan mana tiada berketahuan
Siapakah diberahi Tuanku ini / Maka tak dapat ditahani
Orang yang sukar maka begini / Entahpun ada hampir di sini
Seketika lagi terbatal bulan / Cahayanya sebenar di pohon pandan
Bunganya kembang seperti didandan / Makan bertambah rasanya badan
Bunganya kembang berapat rajasa / Berhampir bawah bunga samandarasa
Tatkala duduk disinar dian / Makan bertambah tiada berketahuan
Harum dicium Jaran Tamasa / Teringatlah ia akan Ken Lam Lam Arsa
Terkembangan bunga di sinar bulan / rasa hatinya terlalu rawan
Jaran Tamasa terlalu (?) seketika / Burung berbunyi berbagai andika
Ayam berkokok fajar terbuka / Terkejutlah ia lalu jaga |