19

OverviewVersionsHelp

Facsimile

Transcription

Status: Complete

Sudahlah gerangan jatukrama
Aria ningsun hyang-hyang kesuma
Tuanku yang seperti Nila Utama
Patutlah bela mati bersama.

Tuanku sampaikan seperti cita
Akhirlah kakak mati berserta.
Tiadalah manis di mata beta
Hanyalah tuan emas juwita.

Di dalam lurah Tanah Jawa
Tiadalah banding seorang jua.
Hanyalah Tuan utama jiwa
Patutlah kakak membuangkan nyawa.

Jika seribu kali hancur berkala
Tuanlah juga akan teman [?] kubela
Sudahlah kakak tersurat pula
Laku seperti orang yang gila.

Bonda beta datang ke mari
Disuruhkan ayahanda [sic, should be kekanda: ??] beta mari
Pohonkan sepah sendiri
Akan bekal [ayahanda] mati berahi.

Kain yang dipakai oleh bonda
Disuruh pinta pada anakanda [should swap the final words of these two lines]
Bonda berilah jangan tiada
Hendak matilah kerana [or gerangan?] ayahanda.”

Telah sudah disuratkan
Lalu dibacanya perlahan-lahan
Rasanya pilu bertambah rawan
Seperti membujuk pada perasaan

Yang dibujuk itu tiada di sisinya
Tiadalah berketahuan rasa hatinya

Notes and Questions

Please sign in to write a note for this page

Mulaika Hijas

Something seems to have gone wrong in the copying around stanza 5--pronouns have changed to ayahanda/bonda!

sirikaba

Perenggan 1, baris 1 : Sedihlah gerangan jatukrama. [KBBI: jatukrama (Jw) - istri, teman hidup]. Baris 2: Aria ningsun yang-yang kesuma. [Kamus Besar Indonesia: yang (yang), dewa; (ark n)]. Baris 4: Patutlah bila mana bersama. Perenggan 2, baris 2: Inginlah kakak mati bersama. Perenggan 4, baris 3: Sedihlah kakak tersurat pula. Perenggan 5, baris 4: Akan bekal ayahanda mata (masa?) berahi.

Mulaika Hijas

Ayahanda: scribe has been misled by the bonda.
Presumably it should be ingsun or something.